duniaunggas.com  – Dalam beternak puyuh anda mungkin ingin menambah populasi ternak yang dipelihara. Namun penambahan kali ini adalah hasil tetasan sendiri, dengan perkawinan atau persilangan puyuh yang anda miliki. Dalam menetaskan telur unggas diperlukannya suhu mesin tetas yang ideal dan mampu bertahan dalam setiap kondisi lingkungan. Tujuannya adalah agar embrio dalam  telur dapat berkembang dengan baik.  Selain suhu mesin tetas telur yang ideal masih ada kelembapan yang perlu dijaga serta dipertahankan. Agar proses penetasan bisa berjalan dengan baik. Suhu dan kelembapan mesin tetas.

Tujuan suhu dan kelembapan mesin tetas adalah agar embrio yang didalam telur tidak mengalami dehidrasi akibat suhu dalam mesin tetas. Sehingga cairan yang hilang dalam mesin dapat digantikan oleh air dalam mesin tetas yang berfungi sebagia pembuat kelembapan ruangan. Selain suhu dan kelembapan mesin tetas. Diperlukan juga pembolak balikan telur dengan tujuan pemerataan dan penyerapan panas pada setiap sisi telur. Suhu dan kelembapan mesin tetas

Suhu Dan Kelembapan Mesin Tetas

Suhu Ruangan Mesin Tetas  :

Banyak yang menyatakan suhu ruangan mesin tetas telur puyuh adalah diantara suhu 37 oC hingga 39 oC. Hal ini adalah suhu yang baik karena pada suhu tersebut embrio dalam telur dapat berkembang dengan baik dan sempurna. Suhu dibawah 37 0C dapat mengakibatkan perkembangan embrio dalam telur melambat yang diakibatkan kurang optimalnya  penyerapan kuning yang diakibatkan kurangnya tinggi suhu ruangan mesin tetas. Demikian juga dengan suhu diatas 39 0C. Dengan suhu ruangan mesin tetas diatas 39 0C dapat mengakibatkan proses menetas lebih cepat dari waktu normal. Jika biasanya puyuh akan menetas pada usia 16 ( enam belas hari ) maka dengan suhu diatas 39 0C puyuh akan menetas pada usia 15 hari atau bahkan pada umur 14 hari sudah dimulainya proses pipping ( Paruh pecah cangkang telur ).

Jika kita menggunakan Thermotat kapsul maka pengaturan suhu diantara 37 0C sampai dengan 39 0C memang sedikit mudah dilakukan tinggan mengatur mur dibawah kapsul jika terlalu dingin atau dibawah uhu 37 0C dapat dapat diputar melawan arah putaran jam sampai didapat suhu minimal 37 0C. Dan jika suhu ruangan  mesin tetas diatas suhu 39 0C putarlah mur yang dibawah kapul earah putaran jam sampai pada suhu yang diinginkan.  Sebagai alat  pengukur suhu ruangan dapat menggunakan ThermoMeter kayu yang dapat kita beli pada roko penjual pakan dan biasanya selalu ada dijual pada toko kita membeli Thermostat. Thermostat adalah berfungsi sebagai pengatur suhu ruangan mesin tetas sedangkan Thermometer adalah berfungsi sebagai pengukur nsuhub rungan mesin tetas.

Thermostst Kapsul dan Thermometer Kayu

Gambar : Thermostat Kapsul dan Thermometer

Tigitalhermostat d

Gambar : Thermostat digital

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jika kita mengunakan Thermostat digital maka suhu rungan mesin tetas dapat terkontrol lebih maksimal, dimana Thermotat digital dapat kita atur untuk suhu tertentu dan biasanya sudah diatur pada suhu 38 0C. Dengan menggunakan alat digital suhu terendah adalah pada suhu 37,5 0C dan suhu tertinggi adalah 38 0C.

Tabel : 1

Daya tetas berdasarkan suhu runagan mein tetas

Temperatue  0C Daya Tetas %
         35,5         10
36,1 50
         36,7 70
37,2 80
37,8 88
          38,3         85
          38,9 75
          39,4          50

 

 

 

2.  Kelembapan Ruangan Mesin Tetas :

Selain suhu ruangan mesin tetas kelembapan juga sangat berperan penting dalam proses penetasan. Dimana fungsi kelembapan adalah sebagai pengganti cairan yang hilang dalam perkembangan embrio dan juga berfungsi agar kulit cangkang telur tidak mengeras agar memudahkan proses pipping. Kelembapan yang baik dalam mesin tetas telur puyuh adalah berada disekitaran 50% hingga 55%. Kelembapan pada 50% hingga 55% adalah kelembapan saat telur dalam mesin pengangkraman ( proses angkram ) dimana proses angkram berlangsung selama 14 hari ( hari pertama hingga hari ke 14 ) Setelah proses angkram selesai maka akan dimulainya proses pipping atau telur puyuh akan mulain retak untuk memulai proses penetasan. Dalam proses penetasan ini kelembapan hendaknya dinaikkan menjadi  55% hingga 60%.

Tujuannya adalah agar anakan puyuh mampu dengan mudan memecah dan keluar dari dalam cangkang telur. Cara menaikkan kelembapan ruangan mesin tetas adalah dengan menambahkan nampan penampung air yang berisi air dalam mesin tetas.  Untuk mengukur kelembapan rungan mesin tetas dapat membeli alatnya pada toko ternak. Nama alat tersebut adalah HygroStat

Kelembapan dibawah 50% dapat mengakibatkan perkembangan embrio terhambat dan mati, serta anakan puyuh tidak mampu memecah cangkang telur untuk keluar dari dalam telur.

Begitu juga dengan sebalikn ya, kelembapan diatas 65% dapat mengakibatkan embrio dalam cangkang telur tenggelam yang diakibatkan air akan masuk kedalam telur melaluinlobang pori pori telur dan dapat dipastikan puyuh atau embrio bisa mati dalam cangkang. Alangkah lebih baik dalam proses penetaan kita selalu memperhatikan dan menjaga suhu dan kelembapan ruangan mesin tetas.

ThermoHygrometer Digital

Gambar : ThermoHygrometer

Pembolak Balikan Telur 

Pembolak balikan telur sangat perlu dilakukan, dimana berfungsi untuk meratakan penerimaan panas pada seluruh sisi telur. Kurangnya pembolak balikan telur dapat berakibat menempelnya embrio atau bulu anakan puyuh pada salah satu sisi telur dan berakibat telur tidak bisa bergerak dan mati sebelum menetas. Lakukan pembolak balikan telur minimal 3 kali dalam sehari. Semakin kita sering melakukan pembolak balikan telur maka semakin baik pula hasil daya tetasnya dikemudian hari. Pembolak balikan telur dapat dilakukan dengan menggeser telur dengan menggunakan telapak tangan. Pastikan tangan anda dalam keadaan kering dan bersih. Jika anda menggunakan mesin tetas Automatis maka dapat diatur pembolak balikan dalam setiap 3 jam sekali. Baca juga Penyebab Telur puyuh Gagal Menetas

Perlu diingat telur tidak perlu dibolak balik pada 3 hari pertama pada saat telur masuk mesin tetas dan hentikan pembolak balikan telur pada 3 hari menjelang telur menetas. Maka sebenarnya jika puyuh menetas pada usia dalam mesin 16 hari maka pembolak balikan hanya berlaku selama 10 hari saja.

 

Demikian suhu dan kelembapan mesin tetas dan juga kelembapannya serta management pembolak balikan telur tetas.

Semoga bermanfaat

Sumber : duniaunggas.com

About the author

admin

Leave a Comment